Kamis, 17 Juli 2008

BAGUSNYA.....SALING SETIA

Pada masa sekarang anak-anak muda cenderung melihat berpacaran dari sudut bersenang-senang, bergengsi-gengsian, beraksi-aksian, dan menikmati masa muda, tapi sesungguhnya makna berpacaran itu sudah sangat-sangat kabur bergeser dari makna sebenarnya. Makna atau tujuan berpacaran adalah untuk mengetahui apakah kita bisa hidup bersama kelak dalam pernikahan. Jadi sungguh-sungguh berpacaran adalah masa untuk memastikan apakah kita akan dapat nanti hidup harmonis dengan pasangan kita itu. Tiga hal besar yang perlu diperhatikan selama masa berpacaran adalah kebiasaan hidup, kesungguhan hidup, dan kekudusan hidup. Yang masuk dalam kategori kesungguhan hidup adalah tanggung jawab. Kekudusan hidup mengacu kepada berapa hormatnya kita pada Tuhan. Ada 2 hal yang sering kali muncul di benak kita pada masa berpacaran. Pertama, dia akan berubah atau saya bisa mengubahnya. Kedua, problem itu akan hilang dengan sendirinya. Pada prinsipnya, ketika menjalani masa berpacaran, terbukalah apa adanya dengan diri kita, sehingga pasangan kita bisa dengan jelas melihat siapa kita dan kita pun bisa melihat dia juga dengan lebih jelas. Ada anjuran dari seorang pakar: pada saat berpacaran, bukalah matamu lebar-lebar, tetapi setelah menikah tutup matamu. Bila disimpulkan maka 2 sifat yang penting yang merupakan modal dalam menjalin relasi adalah kesetiaan dan kejujuran. Kiranya buku yang sederhana ini dapat memberkati kita, khususnya yang sedang berpacaran saat ini maupun yang sedang bergumul untuk seorang calon teman hidup. Terus bertumbuh dalam DIA & semakin serupa denganNya.